Cerita Pak Tua Pengayuh Becak

 

Madiun, 28 Rabiul Awal 1435 H, Sebuah Catatan dari Kota Malang 6 Rabiul Awal 1435 H

pak tua pengayuh becak yang senantiasa ingat pada Tuhannya

Saat dunia yang merupakan ujian melambaikan kenikmatan-kenikmatan yang melalaikan
dan hidup yang demikian rumit
Tatkala orang kaya maupun miskin berlomba-lomba dan mati-matian menggapai dunia
Meskipun keadaan yang demikian sulit, masih ada seseorang yang berusaha tetap mengingat Tuhannya
Walau usia telah menggerogoti badan sang lelaki tua
Dan tenaga yang mulai pudar
Tulang punggung yang mulai bungkuk
Tangan yang mulai gemetar
Dan ketiga roda becak yang selalu berputar
Doa yang ia panjatkan selepas shalat dzuhur
begitu membuat hati merasa kagum
dan tetes air mata tak sengaja jatuh
karena ia tak lupa dengan Tuhannya

Komentar